Membangun Kembali Meridian
Membangun Kembali Meridian
"Nona." Leng Hua berseru dan bertanya sambil menatap Feng Jiu. "Mengapa anda memanggil saya?"
"Kemarilah." Ketika Feng Jiu melihat Leng Hua, dia segera menariknya untuk duduk. Dia pun mengeluarkan sebuah pil obat. "Makanlah ramuan ini. Biar aku lihat apa yang akan terjadi."
"Baik."
Tidak ada pertanyaan, tidak ada keraguan, kecemasan atau kekhawatiran. Leng Hua mengatakannya tanpa mempedulikan apa ramuan obat itu dan langsung menelannya. Dia tidak keberatan menjadi kelinci percobaan.
Setelah Leng Hua memakan ramuan itu, keringat dingin muncul di dahinya. Dia menarik nafas dalam-dalam. Seluruh tubuhnya menegang. Tangannya terpelintir dengan erat seolah-olah dia sedang menahan sesuatu.
Meskipun Leng Shuang menyaksikannya dengan perasaan yang agak khawatir, namun dia tidak mengatakan apa-apa. Dia tahu bahwa Nona tidak akan menyakiti adiknya.
"Hiss!"
Pada akhirnya, Leng Hua tidak bisa menahan rasa sakit yang mencabik-cabik seluruh tubuhnya. Dia segera bangkit dari kursi dan berguling-guling di tanah sambil menangis kesakitan. Leng Shuang tampak tertekan dan hendak melangkah maju, tapi dia langsung dihentikan oleh Feng Jiu.
"Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian."
Feng Jiu menatap Leng Hua dan mengamati reaksinya. Saat itu, dia memperhatikan Leng Hua berteriak kesakitan di atas tanah sedangkan jubahnya dibasahi oleh keringat. Sekitar satu jam kemudian, rasa sakit mulai mereda tapi Leng Hua sudah pingsan karena terlalu kesakitan. Saat ini, cairan hitam merembes keluar dari tubuhnya disertai dengan aroma busuk.
"Bawa dia kembali ke kamar. Suruh seseorang untuk membasuh tubuhnya. Setelah dia bangun, ajak dia untuk segera menemuiku." Feng Jiu memberikan instruksi.
"Baik."
Leng Shuang menjawabnya sambil melihat adik laki-lakinya yang pingsan di tanah. Dia melangkah maju untuk membantu adiknya berdiri tanpa mempedulikan bau busuk di tubuhnya. Ketika Feng Jiu menyaksikan mereka pergi, dia menyentuh dagunya dan mengamati penampilannya yang tampak berantakan. Dia akhirnya kembali ke halaman untuk mandi.
Dua jam kemudian, ketika Feng Jiu keluar dari kamar mandinya, dia menyuruh staf di dapur untuk memasak makanan. Dia hampir selesai makan ketika Leng Shuang datang sambil menemani Leng Hua yang telah berubah.
"Nona." Mereka menyapa Feng Jiu.
Feng Jiu melirik Leng Hua dari atas ke bawah dan berkata, "Ceritakan padaku bagaimana perasaanmu setelah memakan pil itu."
"Baik."
Leng Hua menjawab. "Sebelumnya, rasa panas mulai muncul di perut saya dan menyebar ke seluruh tubuh seperti api. Rasa panas itu mulai meresap ke setiap pembuluh darah di tubuh saya. Meridian saya seolah-olah terkoyak oleh aliran api lalu menyatu kembali. Rasa sakitnya sangat hebat sehingga saya hampir tidak bisa bernapas. Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah saya tak sadarkan diri. Setelah saya terbangun, tubuh saya rasanya sangat aneh. Saya merasa seperti sedang mandi menggunakan air tawar. Perasaan itu sangat nyaman. "
Feng Jiu mengeluarkan batu untuk menguji akar spiritual dari ruang dimensi. Dia memberikan isyarat kepada Leng Hua dan berkata. "Ayo, biar aku periksa."
Sepasang kakak dan adik itu tercengang ketika mereka mendengarnya. Mereka menatap Feng Jiu dengan tatapan kosong.
"Nona, bukankah saya tidak memiliki akar spiritual? Kita sudah pernah mengujinya." Leng Hua berbicara pada Feng Jiu. Mereka memang telah mengujinya dulu. Mereka tahu bahwa mustahil bagi Leng Hua untuk berlatih kultivasi sehingga Nona mengajarinya Tai Chi agar tetap bugar dan membantunya untuk melindungi diri sendiri.
"Itu dulu. Kamu sudah memakan Pill Lima Elemen buatanku. Meridian di tubuhmu telah berubah. Sekarang, kamu bisa berlatih menjadi manusia abadi. Tapi aku harus menguji dan mencari tahu seperti apa akar spiritual yang kamu miliki sekarang."