Mencuri Hati Tuan Su

Mengira Tidak Mencuci Celana Dalamnya dengan Bersih



Mengira Tidak Mencuci Celana Dalamnya dengan Bersih

2Su Mohan berjalan selangkah demi selangkah di koridor. Koridor gelap itu cukup sempit dan lembab. Bau apek yang samar membuatnya mengerutkan kening. Lampu sensor di lantai tiga dan lima rusak, jadi Su Mohan hanya bisa memperkirakan langkah kakinya. Namun, karena tangganya tidak curam dan Su Mohan memiliki kemampuan yang baik, semuanya cukup berjalan dengan mulus.     

Su Mohan naik sampai ke lantai paling atas dan dengan mudah menemukan pintu kamar Ye Fei. Setelah ia melihat ke arah pintu yang tertutup, ia melihat pergerakan dua kamar di dekatnya dan memastikan bahwa tidak ada orang di sana. Setelah itu, kawat yang sudah lama ada di tangannya akhirnya ia keluarkan.     

Su Mohan pernah belajar cara membuka kunci ketika ia berpartisipasi dalam pelatihan khusus. Bahkan, kunci kombinasi presisi kelas atas dari brankas dapat dibuka olehnya. Belum lagi, kunci yang mudah dibuka secara kasar yang dapat dibongkar oleh pencuri biasa.     

Su Mohan tidak menyangka bahwa ketika ia sudah setengah jalan untuk membuka pintu, pintu kamar sebelah tiba-tiba terbuka. Ia cepat-cepat memasukkan kawat ke lengan bajunya dan menoleh untuk melirik kamar sebelah tanpa mengubah ekspresi wajahnya.     

Seorang wanita paruh baya berusia empat puluhan tahun yang mengenakan piyama katun membuka pintu dan meletakkan sekantong sampah di depan pintunya. Sepertinya ia membuka pintu untuk membuang sampah.     

Setelah wanita paruh baya itu membuang sampah, ia memandang Su Mohan yang berdiri menghadap tangga dan ragu sejenak untuk berbicara. Su Mohan menoleh dan tersenyum padanya. Wanita paruh baya itu terkejut dan langsung lupa apa yang ingin ia tanyakan pada pemuda ini.     

Su Mohan mengalihkan pandangannya, seolah menunggu dengan sabar. Wanita itu mengamati pakaian dan pergerakan Su Mohan dari atas hingga ke bawah, lalu merasa bahwa pemuda ini jelas bukan pencuri. Bahkan, wanita itu menganggap pemuda ini dan Ye Fei adalah pasangan.     

"Hei, nak. Apakah kamu telah diusir oleh Feifei~? Sepertinya Feifei memiliki sifat yang baik. Bagaimana bisa dia menjadi sebodoh ini?" tanya wanita itu.     

Mata Su Mohan bergerak-gerak, lalu ia berbalik dan mengangguk, "Ya, dia mengira saya tidak mencuci celana dalamnya dengan bersih, jadi dia mengusir saya."     

"Anak itu, sialan... Zaman sekarang berapa banyak pria yang bisa mencuci pakaian dalam untuk pasangan mereka? Feifei, anak ini benar-benar tidak tahu jika dia sangat beruntung. Aku harus berbicara padanya nanti!     

Wanita paruh baya itu tampaknya dipenuhi dengan amarah. Saat ia memandang Su Mohan yang tampan, ia merasa semakin dipenuhi dengan kemarahan yang besar.     

"Kamu juga kenapa hanya berdiri di luar dan tidak mengetuk pintu? Jika kamu tidak mengetuk, dia tidak akan membuka pintu untukmu dan hanya ingin membukanya dengan membuat alasan."     

Su Mohan ragu-ragu sejenak dan berkata: "Saya lebih baik menunggu di sini. Saya khawatir dia sudah tertidur."     

Wanita paruh baya itu memandang Su Mohan dengan mata penuh kekaguman dan menghela napas sambil berkomentar, "Di masa depan, aku akan sangat puas jika Tingting dari keluarga kami bisa menemukan pria sebaik dirimu."     

Setelah itu, wanita itu menawarkan, "Anak ini… Ayo, masuk dan duduklah di rumah Bibi. Sekarang cuacanya dingin. Tidak bagus untukmu jika terus berdiri seperti ini."     

Su Mohan menggelengkan kepalanya dan menolak, "Menurut saya, dia akan membukakan pintu dalam beberapa menit."     

Wanita itu menghela napas melihat bujukan itu tidak ada gunanya, lalu menutup pintunya. Pada akhirnya, ia masih menghela napas setelah mengetahui fakta bahwa Ye Fei benar-benar telah menemukan pria yang baik hati.     

Su Mohan menghela napas lega. Tanpa sadar, ada banyak keringat di telapak tangannya. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menertawai dirinya sendiri. Jika suatu hari seseorang tahu bahwa Su Mohan ingin menerobos rumah orang lain di tengah malam hanya untuk melihat seorang wanita, apakah ia masih bisa memperlihatkan wajahnya?     

Su Mohan mengeluarkan kawat dan mencobanya lagi. Dalam sepuluh detik, kunci pintunya mengeluarkan suara yang samar. Ia mengerutkan kening, seolah ia merasa kunci kamar Ye Fei sangat tidak aman.     

Setelah pintu dibuka, cahaya dari koridor menyinari ruangan. Su Mohan sekilas melihat tata letak ruangan dan berjalan masuk dengan hati-hati. Sebuah ruang tamu kecil terhubung ke kamar tidur dan toilet. Ruangan itu sangat kecil dan totalnya hanya kurang lebih 40 meter persegi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.