Aku Memutuskan untuk Tidak Membual Denganmu
Aku Memutuskan untuk Tidak Membual Denganmu
Su Mohan berjalan ke kamar mandi dengan tidak sabar dan berpikir bahwa seharusnya Ye Fei sudah sadar. Ia akan membawa wanita itu keluar dan mengusirnya. Ia berpikir bahwa ia bahkan perlu memikirkan ini semua. Namun, ketika ia berjalan masuk ke kamar mandi, ia mendapati bahwa Ye Fei telah berada di bawah air sedari tadi dan kepala kecilnya terus terbenam dari air. Ia tidak pernah keluar dan masih tetap dalam posisi yang sama seperti saat tadi Su Mohan melemparkannya.
Su Mohan segera melangkah maju dengan kepanikan yang tak bisa dijelaskan, tapi ia mendapati bahwa Ye Fei memejamkan matanya erat-erat di dalam air dan seuntai gelembung melayang di air. Sebelum Su Mohan terlalu terlambat memikirkannya, ia mengangkat Ye Fei dari air. Namun, wanita yang basah kuyup itu tidak bereaksi sama sekali dan masih menutup matanya. Su Mohan langsung melupakan niatnya untuk mengusir Ye Fei untuk keluar terakhir kali.
Su Mohan menampar wajah Ye Fei dengan keras sambil berteriak, "Ye Fei!"
Ye Fei masih belum membuka matanya, seolah sedang tertidur. Su Mohan cepat-cepat mengangkatnya dan membaringkannya di tempat tidur. Ia mengulurkan tangan dan memeriksa napas Ye Fei, tapi napasnya terdengar lemah. Saat ia menyentuh tangan dan kaki Ye Fei, semuanya terasa dingin tanpa suhu hangat yang tersisa. Ia langsung menekan-nekan perut Ye Fei selama beberapa saat, lalu menjepit hidung wanita itu dan menyumbat mulut kecilnya untuk memulai pernapasan buatan.
Setelah melakukan pertolongan pertama seperti ini beberapa kali, Su Mohan mulai berkeringat dingin hingga tangan dan kakinya sama-sama dingin. Ia memandang wanita pucat di depannya dan otaknya mendadak kosong. Su Mohan berpikir bahwa ia mungkin tidak akan pernah melupakan wanita ini dalam hidupnya. Bahkan, jika suatu hari ia merasa lelah dengan semuanya, ia tidak akan melupakan Ye Fei karena seumur hidup tidak pernah ada wanita yang membuatnya marah sekaligus tidak berdaya. Tidak pernah ada wanita yang membuatnya takut dan panik seperti Ye Fei.
"Uhuk… Uhuk!" Ye Fei terbatuk keras dan akhirnya mengeluarkan banyak dari mulutnya. Kemudian, ia membuka matanya dan samar-samar menatap pria yang sedang memandangnya. "Su Mohan... Kamu bajingan. Aku memutuskan untuk tidak membuang waktu denganmu lagi!"
Kalimat pertama Ye Fei berhasil membuat wajah Su Mohan menggelap. Ia hanya memandang wanita mabuk itu, tapi ia tidak merasa marah lagi. Kemudian, ia duduk sendirian dan menenangkan diri untuk sementara waktu. Masih ada sisa kepanikan yang barusan ia rasakan. Saat ia menyalakan sebatang rokok, tangannya masih sedikit gemetar pelan.
Ye Fei perlahan-lahan mulai tenang dan menghela napas pelan. Namun, karena tampaknya ia akan kembali jatuh pingsan, Su Mohan yang kesal segera memeriksa hidungnya untuk memastikan wanita itu baik-baik saja. Setelah itu, ia duduk kembali sampai menghabiskan sebatang rokoknya. Ia melihat ke arah ranjang yang basah, lalu ia memanggil dua pelayan untuk menyuruh mereka melayani Ye Fei di pemandian air panas dan mengganti kasurnya. Ia melihat orang-orang yang berjalan bolak-balik di kamar mandi, lalu menelpon Chu Zheng.
———
"Ya, Tuan."
"Cari tahu pria yang pernah tidur dengan Ye Fei. Mulai besok, aku tidak mau mendengar kabar dari orang-orang itu lagi."
Chu Zheng sedikit terkejut saat mendengarkan niat membunuh dalam kata-kata Su Mohan. Namun, ia menjawab, "Tuan jangan khawatir, bawahan saya akan menyelidikinya."
Chu Zheng menurunkan ponselnya, lalu berbalik untuk melihat kerumunan pria berpakaian hitam yang muncul di dapur. Ia menjatuhkan ayam panggang di tangannya dan berseru, "Ada pekerjaan yang harus dilakukan!"
———
Su Mohan meletakkan ponselnya dan menyipitkan matanya. Ia akhirnya memutuskan untuk membuat wanita ini tinggal di sampingnya. Ia ingin melihat, bagaimana wanita ini dapat mengganggu pikirannya lagi dan lagi.