Apakah Kamu Ingin Melihatnya?
Apakah Kamu Ingin Melihatnya?
Benar, kan? Bagaimana mungkin seorang Ye Ya memberinya sesuatu tanpa bayaran? Meskipun kualitas gelang kristal ini tidak buruk, karena material kristal hanya bisa dianggap sebagai barang menengah ke atas, namun mungkin hanya bernilai sebanyak beberapa juta.
Tapi sekarang, Ye Ya memberikan gelang ini karena sebenarnya ingin menukar dengan kalung di lehernya, benar-benar perhitungan yang bagus. Ada sedikit ironi yang terpancar di mata Ye Fei. Sepertinya adik perempuannya yang baik ini benar-benar terbiasa merebut miliknya. Sayangnya, ia bukan lagi orang yang bodoh seperti dulu.
"Jika itu adalah yang diinginkan adikku, maka aku akan menerimanya. Hanya saja, kakakmu ini sangat miskin, tidak lebih baik dari sebelumnya. Sehingga tidak ada yang bisa kuberikan kembali kepadamu sebagai balasan." Ye Fei berkata dengan ringan.
Mendengar ini, Ye Ya merasa bahwa jawaban Ye Fei seperti apa yang ia harapkan. "Apa maksud kakak? Kita adalah saudara, kamu tidak perlu mengatakannya sampai seperti itu. Tapi aku melihat kalau kalung di leher kakak benar-benar indah dan dibuat dengan sangat halus. Apakah kakak mau mengizinkanku untuk melihatnya? Supaya aku bisa menyuruh seseorang untuk membuat kalung yang sama."
Ye Fei mencibir dalam hatinya, 'Lihat. Benar, kan?'
Setelah Ye Ya melihatnya, ia mungkin akan menghilangkannya secara sengaja. Atau mungkin Ye Fei akan melihat kalungnya sudah berpindah tempat dan terpasang di leher Ye Ya.
Meskipun Ye Ya telah tumbuh di keluarga terkemuka selama beberapa tahun terakhir, tapi ibu kandungnya, Jiang Huiru, lahir dari sebuah keluarga kecil. Tidak peduli seberapa keras ia berusaha untuk mempertahankan citranya di depan orang lain, masih banyak perilaku orang miskin yang sering muncul. Sungguh sangat disayangkan.
Sayangnya, Ye Ya mewarisi sifat orang miskin itu dari Jiang Huiru, seperti menyemprotkan parfum, suka membeli perhiasan, dan juga hanya memilih barang-barang mahal, lalu selalu punya tendensi untuk memamerkan semuanya.
Tapi setelah bertahun-tahun, Ye Fei harus mengakui kalau cara berpakaian Ye Ya telah meningkat pesat. Ia tidak tahu apakah Ye Ya telah menyewa beberapa stylist?
Tapi setelah mengatakan itu, meskipun Ye Ya tidak tahu berapa harga kalung di leher Ye Fei, tidak satu pun barang yang ia ambil dari kakaknya ini adalah barang biasa. Belum lagi Ye Ya bisa melihat dengan jelas bahwa Ye Fei hanya memakai satu-satunya perhiasan itu di sekujur tubuhnya. Tak perlu dipikirkan lagi, Ye Ya juga mengerti dan yakin 80% apabila benda itu berasal dari tangan Su Mohan, jadi tidak ada alasan kenapa ia tidak menyukainya.
Saat menerima tatapan Ye Ya yang penuh harap, Ye Fei pura-pura menjadi ragu dan berkata, "Hmm ... aku khawatir ini bukan ide yang bagus."
Ye Ya pura-pura kecewa. "Apa maksudnya bukan ide bagus? Kenapa kakak pelit sekali padaku? Aku hanya ingin melihatnya, tidak ingin merampasnya."
Ye Fei mengangguk malu-malu. "Hm. Apakah kamu ingin melihatnya?"
Mendengar ini, mata Ye Ya berbinar diiringi sorot kegembiraan yang luar biasa. Ia bergumam dalam hati, 'Lihatlah, wanita ini masih sebodoh sebelumnya!'
Ye Fei sedikit menundukkan kepalanya, menyelipkan rambut panjangnya ke satu sisi, dan dengan lembut membuka kaitan kalungnya. Ye Fei lalu melepas kalung itu dan memberikannya kepada Ye Ya. Semua orang dengan jelas melihat liontin kecil berbentuk daun yang berkilau itu. Sangat mempesona, luar biasa mempesona.
Setelah Ye Ya mengambil kalung itu, jari-jarinya terasa dingin. Melihat berlian yang halus itu, ia langsung enggan untuk mengembalikannya. Bahkan tanpa meminta izin pada Ye Fei, ia langsung memasang kalung itu di lehernya.
"Bagaimana?" Ye Ya menoleh untuk melihat wanita di sampingnya. Setitik sorot kesombongan melintas di matanya, tapi ia menyembunyikannya dengan sempurna.