Anak-Anak Kinsey-Katie
Anak-Anak Kinsey-Katie
Kendrich memiliki warna rambut persis seperti Katie, sementara wajahnya merupakan perpaduan antara Kinsey dan Katie. Sifat dan karakternya sama persis seperti Katie dulu saat masih seusianya.
Sama seperti Katie yang semenjak kecil menjadi pimpinan dari teman-temannya, Kenken juga memiliki karisma membuat anak-anak seusianya mengikuti apa yang dilakukannya.
Meskipun dia terlihat pemberani dan berkarisma, sayangnya anak itu mudah menyerah. Jika dia mengalami sebuah masalah atau menemui jalan buntu, dia akan menangis dan mengadu pada ibunya. Atau dia akan memutuskan untuk berhenti dan mencari hal lain yang lebih mudah dilakukannya.
Sedangkqn Melodie, rambutnya ikal dengan warna merah gelap seperti merah maroon persis seperti rambut Kinsey. Wajahnya sangat mirip seperti Katie tapi sifatnya sangat bertolak belakang dengan saudaranya.
Dia sangat sulit didekati dan membutuhkan waktu untuk membuatnya terbuka. Selain kedua orangtua dan Kenken, Melodie jarang mau membuka suara.
Melodie memang jarang berbicara, tapi begitu berbicara, tiap orang yang mendengar suaranya akan terpana. Suaranya yang nyaring bagaikan melodi dari sebuah lagu yang indah.
Persis seperti ibunya, Melodie memiliki suara yang sangat indah. Tidak diragukan lagi, Melodie bisa menjadi seorang penyanyi ketika besar nanti. Yah, itupun kalau anak itu ingin menjadi penyanyi. Tampaknya, Melodie tidak suka bernyanyi karena tiap kali dia diminta untuk menyanyi, dia akan bersembunyi dibelakang ibunya dan tidak mau berbicara sama sekali.
Melodie juga merupakan anak yang pintar seperti Kinsey. Berbeda dengan Kenken yang mudah menyerah, bagi Melodie, dia sama sekali tidak mengenal arti menyerah. Melodie jarang menangis. Bahkan ketika dia mendapat luka karena terjatuh, dia juga tidak akan menangis.
Dalam hal ini, Melodie sangat mirip dengan Kinsey yang memiliki toleran tinggi terhadap rasa sakit.
Satu-satunya kelemahannya adalah, Melodie tidak mudah menerima orang asing. Jika dirasanya orang tersebut tidak pantas menjadi temannya, maka Melodie tidak akan mau berteman dengannya.
Kalau Kenken adalah anak yang periang, supel dan mudah berteman dengan siapa saja, maka Meli adalah anak yang judes, sinis, dan sangat pemilih.
Malam itu, seperti biasa Kinsey dan Katie tidur dikamar mereka sambil berpelukan erat. Bahkan sebelum menikah saja mereka juga sering tidur berdampingan seperti ini. Bedanya dulu sewaktu sebelum menikah, Katie yang selalu berusaha ekstra agar Kinsey tidak kebablasan menjadi 'serigala'.
Kini setelah menikah, Katie sudah tidak mencegah sang 'serigala yang kelaparan' melakukan apa saja yang dia mau.
Hingga detik ini mereka tidak bisa tidur kalau tidak ditemani pasangannya. Malam inipun juga sama. Mereka sudah terbiasa tidur bersama dan mereka tidak akan menghilangkan kebiasaan mereka.
Namun.. tengah malam, seorang penyusup kecil masuk ke dalam kamar mereka.
Kinsey yang masih memiliki kepekaan terhadap suara kecil terbangun. Dia tahu pasti salah satu anaknya yang sedang menyusup.
Kinsey memeluk Katie lebih erat tanpa mau melepaskannya. Dia melakukannya untuk mencegah apa yang akan terjadi. Bagaimana Kinsey bisa tahu apa yang akan terjadi? Tentu saja dia tahu. Karena ini sudah menjadi kebiasaan anaknya bila anak itu sedang ngambek pada kakaknya.
Dan benar saja. Ranjang mereka beringsut lembut, lalu sesuatu merangkak di tengah-tengah mereka.
Kinsey menahan senyuman gelinya saat Melodie mencoba memaksa masuk diantara celah yang hampir tidak ada diantara kedua orang tuanya.
Dia memasukkan bahunya ketengah mereka, tapi gagal karena celah diantara mereka sangat kecil. Melodie mencoba memasukkan kakinya, tapi juga gagal karena takut dia malah menginjak perut kedua orangtuanya.
Kinsey sendiri juga tidak bergeming dan terus berpura-pura tidur sambil memeluk Katie yang masih tertidur pulas.
"Mama, mama. Meli mau tidur dipeluk kalian. Mama." Melodi mencoba membangunkan sang ibu sambil menggoyangkan tubuh Katie.
Tapi dekapan Kinsey menahan tubuh Katie dengan erat sehingga Melodie kecil yang nyaris tidak memiliki tenaga sama sekali tidak sanggup menggoyangkan ibunya.
Lalu Melodie merangkak lebih ke atas untuk menepuk pipi ayahnya.
"Papa, papa. Bangun, Meli mau tidur bersama kalian."
Kinsey masih melanjutkan aksi kepura-puraannya. Tentu saja itu sama sekali tidak membuat Melodie menyerah dan Kinsey tahu itu. Dia tahu putrinya pasti akan menemukan cara untuk mendapatkan keinginannya.
Dan benar saja. Melodie berhasil menyundulkan kepalanya masuk ke celah kecil diantara dada kedua orangtuanya yang hampir berhasil. Begitu masuk, Melodie meneruskan dengan mendorong bahunya membuat jarak bagi kedua tubuh orangtuanya yang nyaris menempel dengan sempurna itu.
Kinsey tersenyum miring lalu melonggarkan pelukannya agar putrinya bisa masuk keantara mereka dengan mudah. Dia berpura-pura tidur dengan mengubah posisi tidurnya terlentang. Setelah merasakan Melodie telah berbaring dengan nyaman, Kinsey bergerak kembali untuk memeluk dua perempuan yang disayanginya.
Tepat ketika Kinsey hendak terlelap, pintu kamar kembali terbuka membuat Kinsey terbangun untuk kedua kalinya.
Kinsey mendesah pasrah. Tidak bisakah kedua anaknya membiarkannya tidur bersama istrinya dengan tenang?
Sekali lagi ranjang mereka bergerak lembut dan seseorang merangkak mendekat mereka. Kali ini Kinsey tidak menahannya dan membiarkan Kendrich masuk diantara mereka dengan lebih mudah.
Berbeda dengan Melodie yang lebih sering menggunakan otaknya daripada menangis, Kenken akan menangis langsung kalau dia tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Tangisannya akan membangunkan Katie. Karena itu, dia tidak akan menahan putranya karena tidak ingin istri tercintanya terbangun.
Setelah menunggu nafas Kenken kembali teratur, barulah Kinsey membuka matanya. Dia memandangi kedua anaknya secara bergantian lalu memandangi wajah istrinya.
Dua anaknya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sama seperti anak lainnya dimata para orangtuanya, mereka berdua juga adalah anak yang berharga dimata Kinsey. Tidak peduli apapun kelemahan mereka, Kinsey menyayangi anak-anaknya dengan sama rata.
Kinsey bergerak mengecup kening anaknya satu per satu lalu mendaratkan bibirnya ke bibir istrinya.
Setelah itu barulah dia kembali tidur dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya.
Inilah malam kesukaannya yang terjadi sesekali saat Kenken menggoda adiknya dan putrinya mengambek tidak mau bicara pada kakaknya.
Yah.. sebenarnya dia masih lebih suka tidur berduaan saja dengan istrinya. Tapi malam yang seperti ini juga merupakan malam yang menyenangkan baginya.
~~~~~♡♡♡~~~~~
Mini Dialog antara Kenken dan Meli
Kenken : Meli, coba lihat ada gambar dinosaurus :grinning_face_with_smiling_eyes::grinning_face_with_smiling_eyes::grinning_face_with_smiling_eyes: *menunjukkan buku cerita mengenai dinosaurus pada adiknya*
Meli : .... :neutral_face:
Kenken : Tahu tidak, makanan kesukaan dinosaurus itu adalah manusia lo? :grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat:
Meli : .... :neutral_face::neutral_face:
Kenken : Khususnya anak manusia yang tidak suka bicara :face_with_hand_over_mouth::face_with_hand_over_mouth::face_with_hand_over_mouth:
Meli : ... :expressionless_face::expressionless_face::expressionless_face:
Kenken : Seperti kamu, Meli :face_savoring_food::face_savoring_food::face_savoring_food:
Meli : :angry_face: Hmph! Meli tidak mau bicara sama kakak!
Kenken : Lha! Baru sekarang mau bicara :man_facepalming: Author! Kok adikku judes banget sih?
Author : :grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat::grinning_face_with_sweat: